BAB II
PENYUSUNAN SIFAT ALAMIAH PENYAKIT
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
Classical Swine Fever (CSF) atau yang dikenal hog cholera merupakan penyakit viral menular terpenting pada babi, berlangsung subakut, akut atau kronik, dengan proses penyakit yang tidak menciri atau kadang tidak tampak sama sekali. Agen penyakit hog cholera adalah virus single stranted Ribonucleic (ss-RNA) dari genus yang sama dengan virus bovine diarrhea (BVD). Virus berbentuk bulat helikal atau tidak teratur dan berukuran antara 40-50 nm dengan nukleokapsid berukuran 29 nm (Kementan 2014). Berdasarkan klasifikasi OIE, Clasical Swine Fever (CSF) / hog cholera (HC) termasuk daftar list A (Diarmita 2011). Selain itu, penyakit ini termasuk dalam 12 jenis penyakit hewan menular strategis di Indonesia yang mendapat prioritas pengendalian dan pemberantasan utama secara nasional.
Hog cholera adalah penyakit viral yang sangat menular pada babi, dapat terjadi secara akut, sub akut dan kronis. Penyakit ini dimanifestasikan dengan adanya pendarahan septicemia disertai angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Penyakit ini tersebar diseluruh dunia. Negara yang dilaporkan positif hog cholera antara lain Jerman, sebagian negara di Eropa Timur, Afrika Timur, Afrika Tengah, India, China, Asia Timur dan Tenggara, Amerika Tengah serta banyak negara di Amerika Selatan (DAFF 2008). Di Indonesia, hog cholera dilaporan pertama kali tahun 1994 terjadi di pulau Sumatra dan secara bertahap menyebar ke Jawa pada tahun 1995. Distribusi wilayah tertular hog choolera di NTT dari tahun 1998 sampai saat ini menggambarkan cepatnya penyebaran penyakit antar pulau atau area. Kasus pertama kali dilaporkan di Kabupaten Kupang tahun 1998, selanjutnya pada tahun 2005 hasil uji serologis positif di Kabupaten Sikka.
PATOGENESIS
Infeksi alami virus hog cholera umumnya terjadi melalui rute oro-nasal. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui konjungtiva, mukosa alat genital, atau melalui kulit yang terluka. Dengan afinitas yang tinggi dari virus hog cholera terhadap sel-sel sistem retikuloendotelial, virus hog cholera akan menginfeksi sel-sel endotel sistem vaskuler (kapiler, vena maupun arteri, dan pembuluh limfe) hingga mengalami degenerasi hidropis serta nekrotik. Virus yang melakukan replikasi di dalam tonsil, segera meluas ke jaringan limforetikuler di sekitarnya dengan perantaraan cairan limfe virus menyebar ke seluruh kelenjar limfe. Virus didalam kelenjar limfe akan memperbanyak diri dan kemudian masuk ke jaringan limfoid limpa, sumsum tulang dan kelenjar limfe viseral. Perkembangan virus yang cepat juga terjadi di dalam sel leukosit, hingga timbul viremia. Pada penyakit yang berjalan akut sering terjadi pendarahan yang diseebabkan gangguan sirkulasi yang akut oleh proses degenerasi sel-sel endotel pembuluh darah dan reaksi imunoloogis. Proses penyebaran virus ke seluruh bagian tubuh membutuhkan waktu 2-6 hari (Subronto 2003).
Do'stlaringiz bilan baham: |