Gambaran Keluarga Sehat
Pelayanan kebidanan komunitas diarahkan untuk mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera. Pelayanan kebidanan komunitas adalah bagian upaya kesehatan keluarga. Keluarga sehat adalah kondisi yang mendorong terwujudnya keluarga sejahtera (Syahlan, 1996). Gambaran keluarga sehat dapat dikemukaan sebagai berikut :
Anggota keluarga dalam kondisi sehat fisik, mental, maupun sosial.
Cepat meminta bantuan kepada tenaga kesehatan atau unit pelayanan kesehatan bila timbul masalah kesehatan pada salah satu anggota keluarga.
Di rumah tersedia kotak berisi obat-obatan sederhana untuk P3K.
Tinggal di rumah dan lingkungan yang sehat.
Selalu memperhatikan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Seorang bidan yang bekerja di komunitas harus mengetahui data wilayah kerjanya, data tersebut mencakup komposisis keluarga, keadaan sosial, ekonomi, adat kebiasaan, kehidupan beragama, status kesehatan, serta masalah ibu dan anak balita. Keberhasilan bidan yang bekerja di bidang komunitas tergantung pada peningkatan kesehatan ibu dan anak balita di wilayah kerjanya.
Sasaran umum pelayanan kebidanan komunitas adalah ibu dan anak dalam keluarga. Menurut Undang-Undang No. 12 tentang Kesehatan, yang dimaksud dengan keluarga adalah suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya.
Didalam kesehatan keluarga, kesehatan istri mencakup kesehatan masa pra kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan masa diluar masa kehamilan (masa interval) serta persalinan. Upaya kesehatan ibu dan anak dilakukan melalui peningkatan kesehatan anak di kandungan, masa bayi, masa balita, dan masa pra sekolah (Syahlan, J.H., 1996).
Manajemen / asuhan kebidanan pada keluarga
Manajemen asuhan kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien (Simatupang E.J, 2012, hal.7).
Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan, dan tanggung jawab bidan dalam pelayanan yang di berikan kepada klien yang memiliki kebutuhan atau masalah kebidanan (kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, kesehatan reproduksi wanita, dan pelayanan kesehatan masyarakat). ( Blogspot.2011).
Proses manajemen kebidanan terdiri dari 7 langkah. Manajemen asuhan kebidanan dimulai dengan identifikasi data dasar dan diakhiri dengan evaluasi asuhan kebidanan.
Ketujuh langkah terdiri dari keseluruhan kerangka kerja yang dapat dipakai dalam segala situasi. Langkah tersebut sebagai berikut :
1. Langkah I. Identifikasi Data Dasar
Identifikasi data merupakan langkah awal dari manajemen kebidanan, langkah yang merupakan kemampuan intelektual dalam mengidentifikasi masalah klien, kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka identifikasi data dasar meliputi pengumpulan data dan pengolahan.
a. Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data mencari dan menggali data/fakta atau informasi baik dari klien, keluarganya maupun tim kesehatan lainnya atau data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan pada pencatatan dokumen medik, hal yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :
1) Wawancara
Wawancara/anamnese adalah tanya jawab yang dilakukan antara bidan dan klien, keluarga maupun tim medis lain dan data yang dikumpulkan mencakup semua keluhan klien tentang masalah yang dimiliki.
2) Observasi dan pemeriksaan fisik
Pada saat observasi dilakukan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi. Pemeriksaan fisik dilakukan dari ujung kepala sampai ujung kaki (head to toe).
b. Pengolahan data
Setelah data dikumpulkan secara lengkap dan benar maka selanjutnya dikelompokkan dalam :
1) Data subyektif
Meliputi identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit, riwayat menstruasi, riwayat persalinan, riwayat nifas dan laktasi yang lalu, riwayat ginekologi, dan KB, latar belakang budaya, pengetahuan dan dukungan keluarga serta keadaan psikososial.
2) Data obyektif
Menyangkut keadaan umum, tinggi dan berat badan, tanda-tanda vital dan keadaan fisik obstetri.
3) Data penunjang
Meliputi hasil pemeriksaan laboratorium.
2. Langkah II. Merumuskan diagnosa/masalah actual
Diagnosa adalah hasil analisis dan perumusan masalah yang diputuskan berdasarkan identifikasi yang didapat dari analisa-analisa dasar. Dalam menetapkan diagnosa bidan menggunakan pengetahuan profesional sebagai data dasar untuk mengambil tindakan diagnosa kebidanan yang ditegakkan harus berlandaskan ancaman keselamatan hidup klien.
3. Langkah III. Merumuskan diagnose/masalah potensial
Bab ini mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin akan terjadi pada klien jika tidak mendapatkan penanganan yang akurat, yang dilakukan melalui pengamatan, observasi dan persiapan untuk segala sesuatu yang mungkin terjadi bila tidak segera ditangani dapat membawa dampak yang lebih berbahaya sehingga mengancam kehidupan klien.
4. Langkah IV. Identifikasi Perlunya Tindakan Segera dan Kolaborasi
Menentukan intervensi yang harus segera dilakukan oleh bidan atau dokter kebidanan. Hal ini terjadi pada penderita gawat darurat yang membutuhkan kolaborasi dan konsultasi dengan tenaga kesehatan yang lebih ahli sesuai keadaan klien. Pada tahap ini, bidan dapat melakukan tindakan emergency sesuai kewenangannya,kolaborasi maupun konsultasi untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Pada bagian ini pula,bidan mengevaluasi setiap keadaan klien untuk menentukan tindakan selanjutnya yang diperoleh dari hasil kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. Bila klien dalam keadaan normal tidak perlu dilakukan apapun sampai tahap kelima.
5. Langkah V. Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Mengembangkan tindakan komprehensif yang ditentukan pada tahap sebelumnya, juga mengantisipasi diagnosa dan masalah kebidanan secara komprehensif yang didasari atas rasional tindakan yang relevan dan diakui kebenarannya sesuai kondisi dan situasi berdasarkan analisa dan asumsi yang seharusnya boleh dikerjakan atau tidak oleh bidan.
6. Langkah VI. Impelementasi
Implementasi dapat dikerjakan keseluruhan oleh bidan bekerja sama dengan tim kesehatan lain. Bidan harus bertanggung jawab terhadap tindakan langsung,konsultasi maupun kolaborasi,implementasi yang efisien akan mengurangi waktu dan biaya perawatan serta meningkatkan kualitas pelayanan pada klien.
7. Langkah VII. Evaluasi
Langkah akhir manajemen kebidanan adalah evaluasi. Pada langkah ini,bidan harus mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien.
Do'stlaringiz bilan baham: |