Bab III Peran Keberadaan Bryophyta
75
terbawa dari udara, air hujan, dan sampah atau
kotoran. Termasuk juga beberapa mineral seperti Mn,
Cu, Zn, Mo, Ni, Cl, dan Bo. Kebanyakan mineral ini
tersedia berlimpah dan mudah didapat di alam.
Metabolit sekunder digambarkan sebagai unsur
dengan bobot dengan molekul rendah bukan
merupakan produk dari metabolit primer dari pathway
organisme. telah diketahui sebelumnya bahwa ini tidak
berfungsi dalam fungsi primer organisme.
Beberapa
pendapat berlawanan, sekarang ini dipertimbangkan
bahwa sel dalam memproduksi metabolis sekunder
telah diketahui dapat memberikan keuntungan bagi
organisme tertentu melawan organisme lain dalam
pertumbuhanya.
Faktanya,
metabolis
sekunder
merupakan bagian dari produksi sel berfungsi dalam
menghambat organisme
lain dalam mendapatkan
keperluan nutrisi atau sebagai proses regulator seluler
(Berdy 2005).
Metabolit sekunder tumbuhan disintesis hanya
dari beberapa precursor pada pathway dalam sejumlah
kecil reaksi pada cabang dari jumlah reaksi yang
terbatas dari metabolisme primer. Keragaman struktur
tersebut mencerminkan variasi dari aktivitas biologi,
diantaranya sebagai penghambat kerja enzim-enzim,
sebagai anti tumor, immunosuppressive,
dan bahan
antiparasit. Metabolit sekunder telah lama digunakan
dibidang kedokteran dan pertanian, sekitar 100.000
metabolit sekunder dari berat molekul rendah yang
diteliti, 2500 jenisnya telah diketahui fungsinya dan
sekitar 50.000 berasal dari mikroba dan hanya
sebagian kecil berasal dari tumbuhan (Berdy 2005).
76
Bab III Peran Keberadaan Bryophyta
Metabolit sekunder
sangat berperan penting
karena aktivitasnya sebagai antimikroba tapi terlepas
dari aktivitas ini metabolit sekunder mengusai
aktivitas pharmacological dalam bidang medis.
Beberapa diantaranya bersifat karsiogenik sehingga
menyebabkan kanker. Umumnya senyawa-senyawa
antikanker
sintetik
yang
digunakan
adalah
mitramycin,
bleomycin,
daunomycin,
dan
Adriamycin.Karakteristik lainya adalah sebagai
anabolic, anesthetic, antikoagulan, antiinflamasi,
immunosuppressant (
cyclosporine A
dan
tracrolimus
),
antihemolitik,
hipokolesterolemik
(statin)
dan
vasodilator (Berdy 2005).
Penggunaan senyawa
antimikroba khususnya
yang alami secara umum mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Senyawa anti mikroba yang
terkandung dalam berbagai jenis ekstrak tumbuhan
diketahui dapat menghambat beberapa pathogen
maupun pembusuk (Branen 1993). Senyawa
antimikroba berasal dari bagian tumbuhan, seperti
bunga, biji, buah, rimpang, batang, daun,
dan umbi
serta tumbuhan lumut
marchantia poly
morpha.
Do'stlaringiz bilan baham: