Kerangka pikir
Pembelajaran matimatika di sekolah masih dianggap sulit bagi kalangan siswa di SMP, dapat dihitung dengan jari siswa yang meminjam buku mengenai matematika, hal ini dikarenakan belum adanya minat siswa tentang matimatika. Dalam pembelajaran matematika memang diperlukan minat baca buku sebagai salah satu peningkatan motivasi dan hasil belajar itu sendiri. Ketika minat baca buku perpustakaan bidang studi matimatika tersebut telah hadir dalam diri siswa, maka kemungkinan besar hasil belajar siswa juga akan meningkat.
Peneliti bermaksud meneliti minat baca buku perpustakaan di SMP PERGIS YAPKI Maros, yang selanjutnya peneliti akan mengumpulkan data berupa buku matematika dan berapa siswa yang telah membaca buku tersebut dan bagaimana pengaruh pembelajaran matematika tersebut terhadap prestasi belajar dengan membaca buku matematika
Perpustakaan SMP PERGIS YAPKI Maros
Pembelajaran Matematika
Minat Baca
Buku Matika
Hasil
Belajar
Gambar 1 Kerangka pikir
-
Hipotesis
Adapun hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ha : Terhadap pengaruh minat baca buku perpustakaan terhadap hasil belajar siswa di SMP PERGIS YAPKI Maros.
Ho : Tidak ada pengaruh minat baca buku perpustakaan terhadap hasil belajar siswa di SMP PERGIS YAPKI Maros.
BAB III
METODE PENELITIAN
-
Lokasi dan waktu penelitian
-
Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini terletak di Perpustakaan SMP PERGIS YAPKI Maros.
-
Waktu penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 2 (dua) bulan yakni pada bulan Juni s.d Juli 2011.
-
Variabel dan Desain Penelitian
-
Desain penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, artinya dalam pengumpulan data ini hanya berupa hasil belajar dan daftar pengunjung perpustakaan.
-
Variabel penelitian
Adapun variabel penelitian ini adalah pengaruh minat baca buku perpustakaan terhadap prestasi belajara matematika pada siswa kelas VIII SMP Pergis YAPKI Maros.
-
Definisi Variabel Penelitian
Untuk memperjelas maksud dari penelitian ini, maka peneliti memberikan definisi variabel penelitian sebagai berikut.
Minat baca buku perpustakaan adalah kemauan siswa dalam membaca buku-buku di perpustakaan tanpa ada pengaruh.
Prestasi belajar adalah hasil belajar siswa dalam menyelesaikan kompetensi lulusan yang telah ditetapkan.
-
Teknik pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang relevan, maka digunakan metode penelitian sebagai berikut :
-
Tinjauan pustaka (library research) yaitu dengan mempelajari literatur-literatur berupa karya ilmiah, buku-buku dan pustaka lain yang erat hubungannya dengan masalah pengendalian harga pokok produksi.
-
Penelitian lapangan (field research) yaitu, penelitian yang dilakukan dengan bersentuhan langsung pada objek yang diteliti untuk mengamati lebih dekat hal-hal yang memiliki relevansi dengan materi penelitian serta elemen-elemen pendukungnya. Teknik yang dipakai adalah sebagai berikut :
-
Angket, yaitu pertanyaan yang diberikan kepada responden.
-
Dokumentasi, yaitu pengumpulan data melalui dokumen-dokumen penelitian yang berkaitan dengan pokok masalah dan materi penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang minat baca buku di perpustakaan.
-
Teknik Analisis Data
-
Analisis kuantitatif
Dalam menganalisis data hasil kumpulan data, peneliti melakukan beberapa langkah pengujian yakni uji instrumen dan regresi linear biasa.
Uji instrumen disini terdiri dari uji validitas dan uji reliabbilitas. Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Pengujian validitas terhadap kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan SPSS 15.0.
Uji reliabilitas, yaitu uji untuk menunjukkan sejauhmana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Dalam penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach, yang dikerjakan dengan menggunakan program SPSS versi 13.
Model analisis regresi berganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Y = a + bx
Keterangan :
Y = Prestasi Belajar
X = Minat Baca Buku Perpustakaan
-
Kriteria uji
-
Uji ketepatan parameter penduga
Ketepatan parameter penduga diuji dengan uji t (t test) dengan menggunakan SPSS 15.0
Jika nilai t hitung lebih besar t tabel, maka Ha diterima, demikian pula sebaliknya.
-
Uji ketepatan model
Uji statistik F ditujukan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Statistik F dihitung dengan menggunakan SPSS 15.0.
Koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mendeteksi ketepatan yang palin baik dalam analisis regresi ini, yaitu dengan membandingkan besarnya nilai koefisien determinan, jika R2 semakin besar mendekati 1 (satu) maka model semakin tepat.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
-
Hasil Penelitian
-
Data kualitatif responden
Deskripsi karakteristik responden adalah penjelasan tentang keberadaan siswa di SMP PERGIS YAPKI Maros, yang diperlukan sebagai informasi untuk mengetahui identitas sebagai responden dalam penelitian ini. Responden sebagai objek penelitian yang memberikan interpretasi terhadapa karakteristik responden untuk menganalisa pengaruh minat baca buku terhadap prestasi belajar di SMP PERGIS YAPKI Maros.
Responden dalam penelitian ini sebanyak 35 orang siswa untuk dikemukakan sebagai kelayakan responden dalam memberkan informasi mengenai identitas diri mulai dari jenis kelamin dan kelas. Lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut :
-
Jenis kelamin
Jenis kelamin terdiri atas laki-laki dan perempuan guna mengetahui proporsi dari siswa laki-laki dan perempuan yang menjadi peserta didik di SMP PERGIS YAPKI Maros. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut:
Tabel 1 Frekuensi dan Persentase Responden Mengenai Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
|
Frekuensi
|
Persentase (%)
|
Laki-laki
|
15
|
43
|
Perempuan
|
20
|
57
|
Jumlah
|
35
|
100
|
Sumber : SMP PERGIS YAPKI Maros, 2011
Tabel 1 di atas, terlihat sebanyak 15 orang dengan persentase 43% adalah laki-laki dan persempuan sebanyak 20 orang dengan persentase 57%. Terlihat siswa yang menempuh pendidikan di SMP PERGIS YAPKI Maros kebanyakan adalah perempuan. Ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar pada sekolah tersebut didominasi oleh perempuan yang kebanyakan berperan tiap kegiatan.
-
Kelas
Kelas terdiri atas VII dan VII, guna mengetahui jenjang kelas di SMP PERGIS YAPKI Maros. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2 Frekuensi dan Persentase Responden Mengenai Kelas
Kelas
|
Frekuensi
|
Persentase (%)
|
VII
|
17
|
49
|
VIII
|
18
|
51
|
Jumlah
|
35
|
100
|
Sumber : SMP PERGIS YAPKI Maros, 2011
Dari tabel 2 tersebut, menunjukkan bahwa frekuensi siswa yang berada pada kelas VII adalah sebanyak 17 orang dengan persentase 49% dan frekuensi siswa yang berada pada jenjang kelas VIII adalah sebanyak 18 orang dengan persentase 51%.
Dari data tersebut, disimpulkan bahwa responden didominasi oleh kelas VIII.
-
Data kuantitatif
Deskripsi variabel penelitian merupakan penjelasan mengenai pengaruh minat baca buku persputakaan terhadap prestasi belajar pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros. Penilaian variabel didasarkan pada tanggapan siswa yang memberikan informasi sesuai pertanyaan yang diajukan dalam koesioner. Lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut :
-
Minat baca buku perpustakaan
Minat baca buku perpustakaan pada dasarnya adalah proses yang menentukan seberapa banyak usaha yang akan dicurahkan untuk melaksanakan pekerjaan. Minat baca buku untuk bekerja ini sangat menentukan bagi tercapainya sesuatu tujuan, maka manusia harus dapat menumbuhkan motivasi belajar setinggi-tingginya bagi para siswa pada SMP PERGIS YAPKI Maros. Lebih jelasnya diuraikan pada tabel berikut ini.
Tabel 6 Respon Siswa tentang Membaca Buku di Perpustakaan adalah Suatu Hasrat untuk Memperoleh Nilai-Nilai yang Lebih Baik Dalam Semua Mata Pelajaran (1) pada Siswa Kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros
Respon
|
Frekuensi
|
Persentase (%)
|
Sangat Setuju
|
31
|
88
|
Setuju
|
2
|
6
|
Kurang Setuju
|
2
|
6
|
Tidak Setuju
|
0
|
0
|
Sangat Tidak Setuju
|
0
|
0
|
Jumlah
|
35
|
100
|
Sumber : Hasil Perolehan, 2011
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa respon siswa tentang membaca buku di perpustakaan adalah suatu hasrat untuk memperoleh nilai-nilai yang lebih baik dalam semua mata pelajaran pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros, yang merespon sangat setuju sebanyak 31 orang dengan persentase 88%, yang merespon setuju sebanyak 2 orang dengan persentase 6%, yang merespon kurang setuju sebanyak 2 orang dengan persentase 6%, yang merespon tidak setuju dan sangat tidak setuju sebanyak 0 orang dengan persentase 0%.
Dari data tersebut di atas, menunjukkan bahwa respon siswa tentang membaca buku di perpustakaan adalah suatu hasrat untuk memperoleh nilai-nilai yang lebih baik dalam semua mata pelajaran (1) pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros didominasi oleh respon sangat setuju.
Adapun untuk respon siswa dalam membaca buku di perpustakaan adalah suatu dorongan batin untuk memuaskan rasa ingin tahu mata pelajaran matematika atau lain bidang studi pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros sebagai berikut:
Tabel 7 Respon Siswa tentang Dalam Membaca Buku di Perpustakaan Adalah Suatu Dorongan Batin Untuk Memuaskan Rasa Ingin Tahu Mata Pelajaran Matematika atau Lain Bidang Studi (2) pada Siswa Kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros
Respon
|
Frekuensi
|
Persentase (%)
|
Sangat Setuju
|
10
|
29
|
Setuju
|
2
|
6
|
Kurang Setuju
|
10
|
29
|
Tidak Setuju
|
10
|
29
|
Sangat Tidak Setuju
|
3
|
9
|
Jumlah
|
35
|
100
|
Sumber : Hasil Perolehan, 2011
Dari tabel 5 di atas, menunjukkan bahwa respon dalam membaca buku di perpustakaan adalah suatu dorongan batin untuk memuaskan rasa ingin tahu mata pelajaran matematika atau lain bidang studi pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros yang merespon sangat setuju sebanyak 10 orang dengan persentase 29%, yang merespon setuju sebanyak 2 orang dengan persentase 6%, yang merespon kurang setuju sebanyak 10 orang dengan persentase 29%, yang merespon tidak setuju sebanyak 10 orang dengan persentase 29%, dan yang merespon sangat tidak setuju sebanyak 3 orang dengan persentase 9%.
Dari data tersebut di atas, disimpulkan bahwa respon siswa tentang dalam membaca buku di perpustakaan adalah suatu dorongan batin untuk memuaskan rasa ingin tahu mata pelajaran matematika atau lain bidang studi pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros didominasi oleh sangat setuju, kurang setuju dan tidak setuju.
Adapun respon siswa tentang dalam membaca buku di perpustakaan adalah hasrat siswa untuk meningkatkan siswa dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros, sebagai berikut:
Tabel 8 Respon Siswa tentang Dalam membaca buku di perpustakaan adalah hasrat siswa untuk meningkatkan siswa dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi (3) pada Siswa Kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros
Respon
|
Frekuensi
|
Persentase (%)
|
Sangat Setuju
|
0
|
0
|
Setuju
|
2
|
6
|
Kurang Setuju
|
4
|
11
|
Tidak Setuju
|
28
|
80
|
Sangat Tidak Setuju
|
1
|
3
|
Jumlah
|
35
|
100
|
Sumber : Hasil Perolehan, 2011
Dari tabel 8 di atas, menunjukkan bahwa respon siswa tentang Dalam membaca buku di perpustakaan adalah hasrat siswa untuk meningkatkan siswa dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros, yang merespon sangat setuju sebanyak 0 orang dengan persentase 0%, yang merespon setuju sebanyak 2 orang dengan persentase 6%, yang merespon kurang setuju sebanyak 4 orang dengan persentas 11%, yang merespon tidak setuju sebanyak 28 orang dengan persentase 80%, dan yang merespon sangat tidak setuju sebanyak 1 orang dengan persentase 3%.
Dari data tersebut di atas, disimpulkan bahwa respon siswa tentang dalam membaca buku di perpustakaan adalah hasrat siswa untuk meningkatkan siswa dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros didominasi oleh respon tidak setuju.
Adapun respon siswa tentang dalam membaca buku di perpustakaan adalah hasrat siswa untuk menerima pujian dari orang tua, guru atau teman-teman pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros, lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 9 Respon Siswa tentang Dalam Membaca Buku di Perpustakaan adalah Hasrat Siswa Untuk Menerima Pujian dari Orang Tua, Guru atau Teman-Teman (4) pada Siswa Kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros
Respon
|
Frekuensi
|
Persentase (%)
|
Sangat Setuju
|
9
|
26
|
Setuju
|
6
|
17
|
Kurang Setuju
|
16
|
46
|
Tidak Setuju
|
4
|
11
|
Sangat Tidak Setuju
|
0
|
0
|
Jumlah
|
35
|
100
|
Sumber : Hasil Perolehan, 2011
Dari tabel 9 di atas, menunjukkan bahwa respon Siswa tentang dukungan dalam membaca buku di perpustakaan adalah hasrat siswa untuk menerima pujian dari orang tua, guru atau teman-teman pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros, yakni yang merespon sangat setuju sebanyak 9 orang dengan persentase 26%, yang merespon setuju sebanyak 6 orang dengan persentase 17%, yang merespon kurang setuju sebanyak 16 orang dengan persentase 46%, yang merespon tidak setuju sebanyak 4 orang dengan persentase 11%, dan yang merespon sangat tidak setuju sebanyak 0 orang dengan persentase 0%.
Dari data tersebut di atas, disimpulkan bahwa respon siswa tentang dalam membaca buku di perpustakaan adalah hasrat siswa untuk menerima pujian dari orang tua, guru atau teman-teman pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros didominasi oleh respon kurang setuju.
Adapun respon siswa tentang dalam membaca buku di perpustakaan adalah gambaran diri dimasa mendatang untuk meraih sukses dalam suatu bidang khusus tertentu pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros, sebagai berikut:
Tabel 10 Respon Siswa tentang Dalam Membaca Buku di Perpustakaan Adalah Gambaran Diri Dimasa Mendatang untuk Meraih Sukses dalam Suatu Bidang Khusus Tertentu (5) pada Siswa Kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros
Respon
|
Frekuensi
|
Persentase (%)
|
Sangat Setuju
|
9
|
26
|
Setuju
|
6
|
17
|
Kurang Setuju
|
16
|
46
|
Tidak Setuju
|
4
|
11
|
Sangat Tidak Setuju
|
0
|
0
|
Jumlah
|
35
|
100
|
Sumber : Hasil Perolehan, 2011
Dari tabel 10 di atas, menunjukkan bahwa respon siswa tentang dalam membaca buku di perpustakaan adalah gambaran diri dimasa mendatang untuk meraih sukses dalam suatu bidang khusus tertentu pada siswa kelas VII dan VIII SMP PEGIS YAPKI Maros, yakni yang merespon sangat setuju sebanyak 9 orang dengan persentase 26%, yang merespon setuju sebanyak 4 orang dengan persentase 17%, yang merespon kurang setuju sebanyak 16 orang dengan prsentase 46%, yang merespon tidak setuju sebanyak 4 orang dengan persentase 11%, dan yang merespon sangat tidak setuju sebanyak 0 orang dengan persentase 0%.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa respon siswa tentang dalam membaca buku di perpustakaan adalah gambaran diri dimasa mendatang untuk meraih sukses dalam suatu bidang khusus tertentu pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros didominasi oleh respon kurang setuju.
-
Prestasi belajar (X)
Hasil belajar berasal dari dua kata dasar yaitu hasil dan belajar, istilah hasil dapat diartikan sebagai sebuah prestasi dari apa yang telah dilakukan. Prestasi belajar ditentukan oleh adalah taraf keberhasilan proses belajar mengajar, indikator adanya perubahan tingkah laku siswa, dan apa yang telah dicapai dari hasil pekerjaan yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan keuletan kerja. Lebih jelasnya dapat diuraikan pada tabel berikut ini.
Tabel 11 Respon Siswa tentang Prestasi Merupakan Indikator Adanya Perubahan Tingkah Laku Siswa (1) pada Siswa Kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros
Respon
|
Frekuensi
|
Persentase (%)
|
Sangat Setuju
|
35
|
100
|
Setuju
|
0
|
0
|
Kurang Setuju
|
0
|
0
|
Tidak Setuju
|
0
|
0
|
Sangat Tidak Setuju
|
0
|
0
|
Jumlah
|
35
|
100
|
Sumber : Hasil Perolehan, 2011
Dari tabel 11 di atas, menunjukkan bahwa respon siswa tentang prestasi merupakan indikator adanya perubahan tingkah laku siswa pada siswa kelas VII dan VIII PERGIS YAPKI Maros, yakni yang merespon sangat setuju sebanyak 35 orang dengan persentase 100%, yang merespon setuju tidak ada, yang merespon kurang setuju sebanyak 0 orang dengan persentase 0%, yang merespon tidak setuju dan sangat tidak setuju sebanyak 0 orang dengan persentase 0%.
Dari data tersebut di atas, disimpulkan bahwa respon siswa tentang prestasi merupakan indikator adanya perubahan tingkah laku siswa pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros, didominasi oleh respon sangat setuju.
Adapun respon siswa tentang hasil maksimal dari sesuatu, baik berupa belajar mapun bekerja dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros, sebagai berikut.
Tabel 12 Respon Siswa tentang Hasil maksimal dari Sesuatu, Baik Berupa Belajar Mapun Bekerja dapat Meningkatkan Prestasi Belajar (2) pada Siswa Kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros
Respon
|
Frekuensi
|
Persentase (%)
|
Sangat Setuju
|
18
|
51
|
Setuju
|
4
|
11
|
Kurang Setuju
|
13
|
37
|
Tidak Setuju
|
0
|
0
|
Sangat Tidak Setuju
|
0
|
0
|
Jumlah
|
35
|
100
|
Sumber : Hasil Perolehan, 2011
Dari tabel 12 di atas, menunjukkan bahwa respon siswa tentang ketetapan waktu terhadap disiplin pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros, yakni yang merespon sangat setuju sebanyak 18 orang dengan persentase 51%, yang merespon setuju sebanyak 4 orang dengan persentase 11%, yang merespon kurang setuju sebanyak 13 orang dengan persentase 37%, yang merespon tidak setuju sebanyak 0 orang dengan persentase 0%, dan yang merespon sangat tidak setuju tidak ada.
Dari data tersebut di atas, disimpulkan bahwa respon siswa tentang ketetapan waktu terhadap disiplin pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros didominasi oleh respon sangat setuju.
Adapun respon siswa tentang apa yang telah dicapai dari hasil pekerjaan yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan keuletan kerja dapat mempengaruhi prestasi belajar pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros, dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 13 Respon Siswa tentang Apa yang Telah Dicapai dari Hasil Pekerjaan yang Menyenangkan Hati yang Diperoleh dengan Keuletan Kerja Dapat Mempengaruhi Prestasi Belajar (3) pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros
Respon
|
Frekuensi
|
Persentase (%)
|
Sangat Setuju
|
6
|
17
|
Setuju
|
18
|
51
|
Kurang Setuju
|
9
|
26
|
Tidak Setuju
|
2
|
6
|
Sangat Tidak Setuju
|
0
|
0
|
Jumlah
|
35
|
100
|
Sumber : Hasil Perolehan, 2011
Dari tabel 13 di atas, menunjukkan bahwa respon siswa tentang apa yang telah dicapai dari hasil pekerjaan yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan keuletan kerja dapat mempengaruhi prestasi belajar pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros, yakni yang merespon sangat setuju sebanyak 6 orang dengan persentase 17%, yang merespon setuju sebanyak 18 orang dengan persentase 51%, yang merespon kurang setuju sebanyak 9 orang dengan persentase 26%, yang merespon tidak setuju sebanyak 2 orang dengan persentase 6%, dan yang merespon sangat tidak setuju tidak ada.
Dari data tersebut di atas, disimpulkan bahwa respon siswa tentang apa yang telah dicapai dari hasil pekerjaan yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan keuletan kerja dapat mempengaruhi prestasi belajar pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros didominasi oleh respon setuju.
-
Hasil analisis data
Untuk menghasilkan nilai parameter model penduga yang sahih, maka digunakan asumsi klasik, hasil uji asumsi tersebut sebagai berikut :
-
Untuk uji validasi, syarat minimum untuk diaggap valid adalah apabila nilai standar deviasi di atas 0,5. Setelah dilakukan analisis, diperoleh keseluruhan jawaban responden atas pernyataan kuesioner menunjukkan nilai di atas 0,5 (Minat baca buku perpustakan = 0,571, dan Prestasi Belajar = 0,517). Melihat hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa instrumen koesioner yang digunakan dalam pengumpulan adalah valid.
-
Uji reliabilitas digunakan teknik alpha cronbach, di mana suatu instrumen dapat dikatakan handal/reliable apabila memiliki koefisien kehandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih. Sementara itu, angka yang diperoleh dari uji reliabilitas untuk keseluruhan variabel yang diteliti adalah di atas, 0,6 (SPSS = 0,6), yang bermakna bahwa instrumen atau alat ukur yang digunakan konsisten.
Setelah data-data yang ada terkumpul, maka selanjutnya dilakukan pengolahan data. Data-data tersebut diolah melalui persamaan regresi linear biasa dengan menggunakan Program SPSS 15.0, kemudian didapatkan hasil yang diformulasikan dalam bentuk persamaan berikut ini :
Y = 0,768 + 0,177X
Interpretasi dari persamaan regresi berganda di atas tersebut dapat diuraikan bahwa koefisien regresi variabel X (minat baca buku perpustakaan) sebesar 0,177 menunjukkan bahwa faktor minat baca buku persputakaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa di SMP PERGIS YAPKI Maros, sehingga apabila setiap penurunan faktor X yaitu minat baca buku persputakaan, maka akan memberikan pengaruh negatif terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,177.
Sesuai persamaan regresi linear biasa tersebut di atas, dapat diketahui bahwa ternyata variabel independen berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa di SMP PERGIS YAPKI Maros.
-
Uji-F
Hipotesis sebagaimana dikemukakan pada bagian sebelumnya, bahwa “minat baca buku perpustakaan berpengaruh dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII dan VIII di SMP PERGIS YAPKI Maros”, untuk pengujian hipotesis ini dilakukan uji-F.
Dalam penggunaan teknik analisis ini dilakukan dengan membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel pada derajat kesalahan (α)0,05 atau 5%. Apabila nilai F-hitung lebih besar daripada nilai F-tabel maka berarti variabel independen secara serempak memberikan pengaruh yang bermakna terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil perhitungan regresi linear biasa yang telah dikemukakan dapat diketahui nilai F-hitung dari perhitungan regresi tersebut.
Untuk pengujian hipotesis, yang dilakukan sebagaimana tersebut, nilai F-hitung dari hasil perhitungan regresi adalah 6,070 sedangkan F-tabel adalah 4,13. Oleh karena itu, F-hitung lebih besar daripad F-tabel (6,070>4,13). Dengan demikian berarti bahwa secara statistik pengaruh minat baca buku perpustakaan terhadap prestasi belajar pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros.
Besarnya pengaruh variabel independen tersebut dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien determinan (R2). Nilai koefisien determinan sesuai hasil perhitungan regresi linear sederhana adalah R2 = 0,155 atau 15,5%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar 15,5% sedangkan sisanya adalah 84,5% (100%-15,5%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam model. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima.
-
Uji-t
Sebagaimana telah dikemukakan dalam bentuk teknik analisis bahwa uji ini bertujuan untuk mengetahi pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen, signifikan atau tidak. Dalam pembuktian hipotesis tersebut, pengujian dilakukan dengan membandingkan antara nilai t-hitung masing-masing variabel independen dengan nilai t-tabel =1,701 yang menggunakan derajat kesalahan 5%.
Hasil pengujian variabel independen terhadap prestasi belajar siswa pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros bahwa variabel minat baca buku persputakaan (X), nilai t-hitung = 2,464 dan t-tabel=1,701, maka t-hitung > t-tabel, yang berarti memiliki pengaruh signifikan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen memiliki pengaruh paling signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada siswa kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros adalah salah satunya adalah minat baca buku persputakaan (X), dengan demikian hipotesis tersebut diterima.
-
Pembahasan
Dari hasil penelitian, diperoleh data bahwa minat baca buku perpustakaan mempengaruhi prestasi belajar matematika kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros, hal ini diketahui dari uji F dimana nilai F-hitung dari hasil perhitungan regresi adalah 6,070 sedangkan F-tabel adalah 4,13. Oleh karena itu, F-hitung lebih besar daripad F-tabel (6,070>4,13) dan uji t nilai t-hitung = 2,464 dan t-tabel=1,701, maka t-hitung > t-tabel, yang berarti memiliki pengaruh signifikan. Dari data tersebut jelas menunjukkan bahwa pengaruh minat baca buku perpustakaan terhadap prestasi belajar siswa sangat signifikan.
Ada beberapa penyebab sehingga minat baca buku perpustakaan terhadap prestasi belajar matematika kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros adalah sebagai berikut :
-
Adanya dorongan dan motivasi yang diberikan guru matematika terhadap dampak membaca buku persputakaan terhadap hasil belajarnya.
-
Adanya antusias siswa dalam membaca buku-buku di perpustakaan
-
Adanya peningkatan kualitas perpustakaan di SMP PERGIS YAPKI Maros, hal ini disebabkan karena adanya buku-buku baru yang lebih menarik untuk dibaca.
-
Peran serta guru-guru lain dalam meningkatkan minat baca buku persputakaan
-
Peran serta masyarakat atau orang tua murid terhadap pentingnya membaca buku di perpustakaan.
-
Peran serta pemerintah dalam mengaplikasikan program baca di kabupaen Maros.
pada hakikatnya tidak lepas dari soal minat baca, buku, dan perpustakaan.
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa minat baca berhubungan dengan prestasi belajar. Selain itu, juga terbukti adanya hubungan peran perpustakaan dengan proses belajar siswa. Berbagai hasil penelitian itu menunjukkan adanya pengaruh positif antara minat baca terhadap prestasi belajar siswa. Interpretasi secara logis dari berbagai riset adalah bahwa semakin sering guru memberikan tugas kepada siswanya berbasis perpustakaan, maka semakin tinggi aktivitas membaca siswa. Demikian juga, semakin tinggi intensitas kunjungan ke perpustakaan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Disadari, membaca adalah aktivitas dasar individu untuk memperoleh pengetahuan. Kegiatan membaca pada hakikatnya melibatkan aktivitas semua unsur inderawi dari individu, seperti otak, mata, tangan, mulut, pendengaran, dan penciuman. Pada saat membaca, disadari atau tidak, seseorang akan melakukan penyelarasan atas semua aktvitas inderawinya, demi memahami apa yang dibacanya. Melalui kegiatan membaca, proses menyimpan dalam memori jangka panjang lebih tertancap. Ini berbeda dengan aktivitas menonton atau mendengarkan. Dalam kegiatan belajar yang dominan aktivitas mendengarkan, daya konsentrasi siswa sangat pendek dan terbatas untuk mengingat apa yang didengarnya. Oleh karena itu aktivitas belajar yang melibatkan proses seluruh inderawi lebih bermakna dalam membangun pengetahuan siswa. Dalam hemat penulis, kegemaran baca merupakan basis untuk membangun masyarakat berpengetahuan, berbudaya luhur, dan menjadi landasan bagi daya saing dan kemajuan bangsa. Untuk itu diperlukan penumbuhan, penyebarluasan, dan penanaman semangat gemar membaca. Semua pihak perlu melakukan review atas perannya dalam menumbuhkan semangat gemar membaca. Aktivitas membaca pada dasarnya mudah dilakukan, bisa di mana saja, kapan saja. Tentunya, yang diperlukan adalah kesesuaian tahapan materi yang perlu dibaca dengan perkembangan usia, dan ketersediaan sumber bacaan yang memadai. Kita tentu mengharapkan adanya profil generasi muda yang berpengetahuan, cerdas, berwawasan luas, bersikap saling menghargai perbedaan, dan sehat secara jasmani. Sosok generasi muda yang cerdas, sehat, berbudi luhur, berkarakter, sangat diharapkan sebagai generasi bangsa. Untuk itu semua, salah satu yang mendukung adalah aktivitas membaca. Menumbuhkan minat baca dan membangun kegemaran membaca perlu dukungan sarana dan prasarana yang memadai. Dalam lingkungan lembaga pendidikan, perlu suasana dan iklim yang memungkinkan siswanya membiasakan diri dengan kegiatan membaca. Singkatnya, suatu lembaga pendidikan harus memiliki perpustakaan dan memiliki buku-buku yang relevan dan bermutu. Perpustakaan harus dimanfaatkan sebagai media pembelajaran bagi siswa. Dalam konteks ini ada beberapa pertanyaan penting; sudahkah pada guru memberikan contoh dalam budaya gemar membaca? Sudahkan dilakukan pembelajaran berbasis penugasan dengan memanfaatkan perpustakaan? Apakah orang tua di rumah juga telah memberikan dukungan positif bagi aktivitas membaca putra-putrinya? Sudahkah pihak-pihak yang bertanggung jawab memberikan fasilitas bagi tumbuh dan berkembangnya minat baca? Bagaimana para pihak memanfaatkan perpustakaan secara optimal? Beberapa pertanyaan di atas sesungguhnya adalah permasalahan yang ada di depan mata. Diperlukan solusi kongkrit dari pemerintah, masyarakat, dan semua pihak yang peduli terhadap pendidikan anak-anak bangsa. Dalam masalah perbukuan, regulasinya masih akan dibahas di DPR Tahun 2011 ini, meskipun gagasan untuk melakukan pengaturan di seputaran buku yang berpihak kepada masyarakat sudah muncul sejak beberapa tahun lalu. Materi yang cukup mengusik adalah mahalnya minat baca, harga kertas, faktor distribusi, persaingan di industri buku, dan sebagainya, yang bermuara pada terhambatnya budaya baca. Artinya, akses masyarakat terhadap buku sekarang ini masih sangat terbatas. Buku, bagi sebagian besar masyarakat, merupakan barang mahal. Membaca dan menyediakan (beli) buku belum menjadi kesadaran umum sebagai prioritas kebutuhan dalam hidup. Keteladanan orang dewasa bagi tumbuhnya minat baca juga belum maksimal. Sementara itu, dalam hal perpustakaan, meskipun telah dikeluarkan UU No 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, namun implementasinya belum maksimal. Aturan-aturan pelaksanaannya belum diterbitkan. Substansi yang diatur dalam UU No 43 Tahun 2007 boleh dikatakan sudah lengkap dan baik dalam menumbuhkan kegemaran membaca. Sekarang tinggal bagaimana kemauan untuk menerapkan aturan main yang ada, tanpa ada embel-embel karena takut terhadap sanksi. Di sektor pendidikan, yang mungkin telah menjadikan buku dan perpustakaan sebagai misi utama, dalam pelaksanaannya sering mengalami hambatan. (Rohmadi, 2011).
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
-
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, maka penelitian mengungkapkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :
-
Diperaoleh data bahwa minat baca buku perpustakaan mempengaruhi prestasi belajar matematika kelas VII dan VIII SMP PERGIS YAPKI Maros, hal ini diketahui dari uji F dimana nilai F-hitung dari hasil perhitungan regresi adalah 6,070 sedangkan F-tabel adalah 4,13. Oleh karena itu, F-hitung lebih besar daripad F-tabel (6,070>4,13) dan uji t nilai t-hitung = 2,464 dan t-tabel=1,701, maka t-hitung > t-tabel, yang berarti memiliki pengaruh signifikan.
-
Diberikan langkah-langkah dalam meningkatkan minat baca buku perpustakaan guna meningkatkan prestasi belajar siswa utamanya penambahan buku-buku diperpustakaan dan perbaikan ruangan perpustakaan supaya lebih menarik.
-
Saran
Dari kesimpulan di atas, maka peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut .
-
Guru diharapkan mendorong dan memotivasi siswa untuk rajin membaca buku diperpustakaan
-
Pemerintah diharapkan lebih memperhatikan kualitas buku-buku bacaan di perpustakaan.
-
Perlu adanya sosialisasi lebih terhadap peningkatan minat baca buku diperpustakaan guna meningkatkan prestasi belajar dan wawasan berfikir baik pelajar maupun masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 1998. Didaktik Metodik. Cet. II. Semarang: CV. Toha Putra
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, 2004.Psikolog Belajar Edisi Revisi. Jakarta
: Rineka Cipta
Buchori, M. 1985. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Gie, The Liang. 1998. Lintasan Sejarah Ilmu. Yogyakarta: Pusat Belajar lmu Berguna
Hardjana. 1994. Perkembangan Kepribadian dan Keagamaan. Yogyakarta: Kanisius.
Kartono. 1995. Psikologi Umum. Bandung: Mandar Maju
Loekmana, lobby. 1994. Belajar Bagaimana Belajar. Jakarta: Gunung Mulia
Nasution, Sabirin. 1986. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Medan : Panitia Penataran Perpustakaan Pemda Tk I dan Pemda Tk II
Organes Tonge. 2011. Pengertian Hasil Belajar. http://www.blogger-opensocial.google.com/gadget-belajar.html . download tanggal 12 Maret 2011.
Rohmadi, Dwi. 2011. Minat Baca, Buku, dan Perpustakaan. http://dwi-rohmadi.blogspot.com/2011/02/minat-baca-buku-dan-perpustakaan.html posting Jumat 25 Februari 2011, baca tanggal 27 Juli 2011
Rompas, J.P. 1985. Pengantar Organisasi Perpustakaan. Jakarta : Lembaga Perpustakaan Dokumentasi dan Informasi.
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Bina Pustaka
Soegeng, St. Kostka. 1985. Pelayanan dan Referensi Perpustakaan Umum. Jakarta :
Soemarno. Hs, dkk. 1987. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Jakarta : Proyek Pengembangan Perpustakaan Pusat Pembinaan Perpustakaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Proyek Pengembangan Perpustakaan Departemen P dan K.
Do'stlaringiz bilan baham: |