Biasanya hewan mamalia memiliki reseptor di ujung sel perasa bernama T1R2 dan T1R3 untuk merasakan manis. Namun, sel perasa tersebut tidak berfungsi dengan baik pada kucing. Nah, itulah alasan mengapa kucing sebagai hewan mamalia tidak bisa merasakan manis.
Menghabiskan 70% hidupnya untuk tidur
Mengapa kucing menghabiskan 70% hidupnya hanya untuk tidur? Kucing sebagai hewan predator kecil yang hidup di tengah-tengah manusia membutuhkan tenaga lebih untuk berburu. Tidur menjadi salah satu cara kucing untuk menyimpan energinya.
Telinga kucing mampu berputar 180°
Kucing memiliki 32 jaringan otot yang dapat mengendalikan telinganya. Dengan otot sebanyak itu, kucing mampu menggerakkan telinganya tanpa menoleh sumber suara yang didengarnya.
Dapat merasakan emosi manusia
Biasanya kucing akan menghampiri dan berusaha menghibur kita saat kita sedih. Bahkan, beberapa kucing peliharaan akan berperilaku seperti bodyguard untuk melindungi kita.
Memiliki kemampuan night vision
Kucing memiliki organ bernama Tapetum lucidum yang dapat memantulkan cahaya untuk membantunya memperoleh penglihatan dalam kondisi kurang cahaya.
Kumis kucing adalah alat navigasi
Kucing memanfaatkan kumisnya sebagai sensor untuk melakukan manuver. Kucing memiliki penglihatan yang buruk di siang hari. Nah, kumis tersebut dapat digunakan sebagai sensor untuk mengukur jarak atau gerakan di siang hari. Sebagai sensor atau alat navigasi, kumis kucing tidak boleh dipotong ataupun dicabut.
Kucing dapat berkeringat
Kucing memiliki kelenjar keringat di bagian bawah bantalan kakinya. Hal tersebut yang membuat kucing bisa mengeluarkan keringat melalui cakarnya saja.
Mampu melompat sejauh 6 kali panjang badan
Lompatan tersebut kerap ia gunakan saat berburu mengejar burung, kupu-kupu, maupun capung untuk mengikuti instingnya.
Memiliki suara dengkuran untuk menghilangkan stress dan memperkuat tulang
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa dengkuran kucing berada dalam frekuensi yang konstan, yakni 25 dan 150 hertz. Suara dengkuran tersebut dipercaya dapat membantunya menghilangkan stres dan memperkuat tulang manusia.
Memiliki 300 juta korteks serbal
Kucing memiliki 300 juta korteks serebral pada otaknya. Jumlah tersebut setara dengan jumlah korteks yang dimiliki anjing dan hewan lainnya.Selain itu, 300 juta korteks serebral pada kucing dapat menjadi tempat penyimpanan memori jangka pendek maupun panjang.