84
Bab III Peran Keberadaan Bryophyta
pertumbuhan komunitas di hutan (Saw dan Goffinet,
2000).
Tumbuhan lumut ini juga memiliki peran
penting dalam keseimbangan ekosistem karena
kemampuannya. Tanah yang ditumbuhi lumut akan
memiliki kondisi kelembaban yang terjaga sehingga
mempercepat proses siklus
terbentuknya nutrisi yang
dapat dipergunakan oleh tumbuhan yang lainnya. Di
sisi lain tumbuhan ini memiliki kemampuan untuk
menangkap nutrisi yang berada di udara dan atmosfir
lebih baik dibandingkan mengambilnya dari substrat
atau media dengan bantuan rizoidnya. Hal ini
merupakan bentuk adaptasi dan kemampuan lumut
yang istimewa.
Keberadaan lumut di lantai hutan hujan sangat
membantu mengurangi erosi tanah akibat aliran air.
Rizoid lumut dan jalinannya dengan sesamanya atau
dengan tumbuhan yang
lain mampu menjerab dan
menyimpan air dengan baik sehingga tidak segera
mengalir dan menyebabkan erosi. Cabang-cabang
rizoid yang komplek terjalin sedemikian rupa sehingga
membantu meningkatkan kapasitas penyimpanan air
dalam tanah. Regenerasi yang cepat dari lumut turut
membantu menyebarnya tumbuhan ini dengan
kemampuan positifnya tersebut.
Bryophytes
juga
sensitif terhadap fluktuasi
kelembaban alami, terutama karena lumut tidak
memiliki kutikula. Tidak seperti tanaman berbunga,
bryofita
tidak memiliki kutikula daun sehingga mampu
memperoleh dan kehilangan air lebih cepat disbanding
tumbuhan lain. Ini berarti
briofit
juga mengering
Bab III Peran Keberadaan Bryophyta
85
dengan sangat cepat, tetapi mkelebihannya lumut juga
dapat menyerap sejumlah
kecil kelembaban yang
tersedia dari kabut, embun dan sumber air lain yang
mungkin tidak dapat dimanfaatkan oleh tanaman lain.
Namun, selama kondisi cuaca atau lingkungan yang
kering mungkinakan ada sedikit aktivitas fisiologis
yang dilakukan seminimal mungkin.
Proses reproduksi juga sangat bergantung pada
ketersediaan air karena spermatozoids (gamet jantan)
harus berenang dari
antheridia
ke
archegonia
untuk
berfusi
dengan sel telur, memulai produksi kapsul
penghasil spora; dan kondisi kekeringan akan
menghambat proses tersebut. Tumbuhan lumut yang
berada dalam keadaan kering juga lebih rentan
terhadap gangguankarena kebanyakan
bryofita
tidak
mampu melekat kuat pada substrat.
Kondisi
kekeringan yang parah dapat membasmi tanaman ini
dengan mengeringkan organ pelengkap penahannya
(rhizoid). Oleh karena itu, kondisi kekeringan dianggap
sebagai ancaman potensial terhadap keberadaan dan
kelangsungan hidup
bryophytes
.
Jenis
lumut
seperti
atrichum,
nardia,
pogonatum, pohlia
dan
trematodon
adalah jenis-jenis
lumut yang mampu
berkembang dengan cepat
sehingga memiliki peran penting dalam menjaga
keseimbangan ekosistem. Jenis-jenis lumut tersebut
dapat dicermati ciri tubuh dan identifikasinya sebagai
berikut.