Quotes: "Bersemangatlah dalam mempelajari sesuatu yang bermanfaat" 2. Corak(Naz’ah)dalam Penafsiran
Naz’ah atau ittijahah adalah sekumpulan dari mabadi’(dasar pijakan),pemikiran yang jelas yang tercakup dalam satu teori yang mengarah pada satu tujuan. Sedangkan menurut Istilah tafsir, naz’ah adalah arah penafsiran yang menjadi kecenderungan mufasir dalam menafsirkan ayat-ayat Alquran, sehingga timbulah aliran-aliran tafsir Al-qur’an. Corak tafsir bila ditinjau berdasarkan madzab yang dianut oleh mufasir adalah tafsir Sunni, mu’tazili, syi’i, dan lain-lain. Sedangkan corak tafsir bila ditinjau berdasarkan disiplin keilmuan adalah sebagai berikut:
a.Tafsir Lughawy,
b.Tafsir Al-Fiqhy,
c.Tafsir Sufy,
d.Tafsir Falsafy,
e.Tafsir Ilmy, dan
f.Tafsir Adaby Ijtima’iy.
B. Metodologi Ulumul Hadits 1. Pengertian Hadits menurut bahasa yaitu “al-jadid” artinya sesuatu yang baru. Hadits sering disebut “al-khabar” yang berarti berita, yaitu sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain, sama maknanya dengan hadits. Sedangkan menurut ahli hadits, hadits merupakan segala ucapan Nabi SAW, segala perbuatannya, dan segala keadaan beliau. Menurut ahli ushul hadits, hadits merupakan segala perkataan, segala perbuatan, dan segala taqrir Nabi SAW, yang bersangkut paut dengan hukum. Serta menurut para ulama ushul, hadits merupakan segala perkataan Nabi SAW, perbuatan dan taqrirnya yang berkaitan dengan hukum syara’ dan ketetapannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hadits merupakan sesuatu yang bersumber dari Nabi SAW berupa perkataan, perbuatan maupun ketetapan yang berhubungan dengan hukum. Quotes: "Ilmu tanpa amal adalah kegilaan, dan amal tanpa ilmu adalah kesia-siaan." - Imam Ghazali 2. Ruang Lingkup Metodologi Hadits a. Metode Takhrij atau Penelitian Hadits,menurut Muhaimin metode penelitian hadits disebut dengan dengan takhrijul hadits. Secara terminologi takhrij berarti menunjukkan letak hadits dalam sumber-sumber yang asli (sumber primer) dimana diterangkan rangkaian sanadnya., kemudian dijelaskan nilai hadits tersebut bila perlu. Dengan demikian,untuk melakukan takhrij hadits dapat ditempuh salah satu metode dari beberapa metode berikut: Metode takhrij melalui pengetahuan tentang nama sahabat perawi hadits,Metode takhrij melalui lafadz awal dari matan hadits, Metode takhrij melalui pengetahuan tema hadits,dan Metode takhrij melalui pengetahuan tentang sifat khusus atau sanad hadits.
Do'stlaringiz bilan baham: |