REPUBLIK INDONESIA
DISKUSI KELOMPOK (DK-6) B.S PADNAS Kertas Karya Acuan
Tema Pendidikan : Ketahanan Pangan Dalam Rangka Kemandirian
Bangsa.
-
Penduduk Guna Meningkatkan Ketahanan Pangan Dalam Rangka Kemandirian Bangsa.
II. Variabel : Variabel-1 : Implementasi Kewaspadaan Nasional
Terhadap Ledakan Penduduk.
Variabel-2 : Meningkatkan Ketahanan Pangan.
Variabel-3 : Kemandirian Bangsa.
III.Pokok Permasalahan.
Seperti dijelaskan dalam beberapa literatur bahwa penduduk dunia saat ini sudah hampir mencapai angka 7 miliar jiwa dengan laju pertumbuhan rata-rata 1,2 % setiap tahun. Pesatnya pertumbuhan penduduk ini kontribusi terbesar diberikan oleh negara-negara berkembang atau negara yang dikategorikan masih miskin yang angka pengangurannyapun rata-rata tinggi. Untuk Indonesia berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 yang lalu jumlah penduduknya sudah mencapai 237,6 juta jiwa dengan angka laju pertumbuhan sebesar 1,49% dan menduduki rangking ke empat dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat.1 Dari angka tersebut yang dikategorikan sebagai penduduk miskin sebesar 30.018.930 jiwa atau sebesar 12,49 %. Penganguran terbuka sebesar 7.700.086 jiwa.2
Menurut Thomas Robert Maltus pertumbuhan jumlah penduduk dunia seperti deret ukur, yaitu (1, 2, 4, 8, 16, ...), sedangkan pertumbuhan jumlah produksi makanan adalah seperti deret hitung, yaitu (1, 2, 3, 4, 5, ...). hal ini tentu akan sangat mengkhawatirkan dimasa depan, dimana kita akan kehabisan stock bahan makanan.3 Untuk penduduk Indonesia saja kebutuhan akan pangan rata-rata 120 Kg beras per-orang untuk per-tahun, atau secara nasional dibutuhkan beras sekitar 27 juta ton per-tahun. Dari sensus penduduk menyatakan bahwa sekitar 25 % penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian, jika digabungkan dengan sektor perkebunan, perikanan dan peternakan maka jumlahnya sekitar 40 % dari seluruh tenaga kerja Indonesia. Mereka pada umumnya berkualitas rendah, sehingga akan menjadi persoalan bagi masa depan Indonesia. 4
Kondisi penduduk dunia dengan pertambahannya sebagai lingkungan global, maupun kondisi kependudukan Indonesia sendiri sebagai salah satu gatra dalam ketahanan nasional, yaitu demografi tentu saja dapat menjadi peluang tersendiri bagi pembangunan ekonomi jika memang dapat dimamfaatkan dengan menciptakan lapangan pekerjaan sebesar-besarnya. Tetapi kondisi riilnya dengan melihat besarnya angka penganguran terbuka, kondisi pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali, maka perlu diwaspadai sebagai bentuk kewaspadaan dalam kaitannya untuk meningkatkan ketahanan nasional. Dari fakta dan analis singkat inilah, maka tulisan kertas karya acuan ini merumuskan pokok permasalahannya adalah : Bagaimana implementasi bentuk kewaspadaan nasional terhadap ledakan penduduk guna meningkatkan ketahanan pangan dalam rangka kemandirian bangsa ?.
IV.Pokok-Pokok Persoalan.
Pokok-pokok persoalan dikaitkan dengan permasalahan di atas dapat dikemukakan antara lain sebagai berikut :
-
Program keluarga berencana perlu dioptimalkan kembali secara umum dan masssal. Hal ini berkaitan dengan peran pemerintah pusat dalam hal ini diembankan kepada BKKBN pusat maupun pemerintah daerah dengan BKKBN wilayah untuk menkampanyekan kembali program KB.
-
Menunda masa atau usia perkawinan sebagai upaya mengurangi jumlah angka kelahiran. Hal ini berkaitan dengan upaya menunda usia perkawinan dimana pada umumnya di desa-desa khususnya yang berpendidikan rendah banyak yang menikah pada usia yang masih muda belia.
-
Penambahan dan penciptaan lapangan kerja. Hal ini berkaitan dengan upaya meningkatkan tarap hidup masyarakat, sehingga budaya atau image yang menyatakan banyak anak banyak rezeki akan berlahan hilang.
-
Meningkatkan produksi pangan dan pencarian sumber makanan baru. Hal ini berkaitan dengan upaya untuk mengimbangi jangan sampai persediaan bahan pangan tidak diikuti dengan laju pertumbuhan ekonomi atau pangan pada khususnya.
-
Pokok-Pokok Pemecahan Persoalan.
1. Kebijakan.
Dari berbagai pokok-pokok persoalan di atas, sebagai upaya mengimplementasikan kewaspadaan nasional terhadap pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali atau ledakan penduduk, maka kebijakan yang dirumuskan adalah “Revitalisasi Program Keluarga Berencana dan Meningkatkan Produksi Pangan”.
2. Strategi.
-
Mengoptimalkan kembali program keluarga berencana secara umum dan massal.
-
Menunda masa atau usia perkawinan sebagai upaya mengurangi jumlah angka kelahiran.
-
Penambahan dan penciptaan lapangan kerja.
-
Meningkatkan produksi pangan dan pencarian sumber makanan baru.
3. Upaya.
Upaya strategi-1; Mengoptimalkan kembali program keluarga berencana secara umum dan massal.
-
Merevitalisasi tenaga-tenaga penyuluh KB sampai ditingkat desa, baik didanai oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
-
BKKBN baik pusat dan wilayah koordinasi dan bekerja sama dengan organisasi-organisasi yang memiliki SDM sampai pada level desa seperti dengan TNI dan Polri atau kementerian/ lembaga penyuluhan lainnya untuk secara bersama-sama ke desa-desa melakukan penyuluhan KB dan bersama-sama medis melakukan tindakan-tindakan medis dibidang KB seperti memberikan alat-alat kontrasepsi pil, kondom, suntik, implan dan lain-lain.
-
Pada moment-moment tertentu melakukan “operasi” bhakti sosial, kesehatan dan Keluarga Berencana secara relatif lebih besar dengan dihadiri oleh pejabat daerah, petugas BKKBN dan mobilisasi masyarakat Desa ataupun Kecamatan untuk mendapatkan efek sosialisasi program.
-
Melakukan perlombaan antar Desa untuk tingkat Kecamatan, Kabupaten dan Kota bahkan nasional tentang kualitas dan kuantitas keikut sertaan pada program KB serta hasil yang ditampilkan.
Upaya strategi-2; Menunda masa atau usia perkawinan sebagai upaya mengurangi jumlah angka kelahiran.
-
Menegakkan peraturan perundang-undangan tentang usia perkawinan seperti UU Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan yang mempersyaratakan usian pernikahan adalah 21 tahun, jika belum 21 tahun harus mendapatkan ijin dari orang tua atau wali. Selanjutnya diatur bahwa perkawinan diizinkan bila pria sudah berusia minimal 19 tahun dan wanita sudah mencapai usia 16 tahun.
-
Meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang kependudukan kepada masyarakat secara luas. Dengan adanya pemahaman tentang kependudukan diharap ada kesadaran untuk ikut mensukseskan keluarga berencana dengan menunda usia perkawian.
Upaya Strategi 3; Penambahan dan penciptaan lapangan kerja. Masalah lapangan kerja bukanlah saja masalah negara-negara berkembang, negara-negara maju seperti Amerika Serikat juga mengalami persoalan-persoalan penciptaan lapangan kerja, apalagi jika dikaitkan dengan situasi ekonomi yang lagi sulit seperti krisis keuangan.
-
Pemerintah atau otoritas perbankan memberikan kemudahan-kemudahan dalam pemberian modal kepada usaha-usaha kecil yang sering menjadi korban para tengkulak atau lintah darat untuk menggerakkan usaha-usaha kecil dan menengah.
-
Adanya kebijakan pemerintah yang kondusif bagi masuknya arus investasi kedalam negeri.
-
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Tenaga Kerja melakukan pelatihan-pelatihan kepada para pemuda atau angkatan kerja yang produktif yang belum mendapatkan pekerjaan untuk mendapatkan keterampilan sesuai dengan kebutuhan pasar dan diberikan sertifikasi sebagai dasar kewirausahaan dan calon tenaga kerja.
Upaya strategi-4; Meningkatkan produksi pangan dan pencarian sumber makanan baru.
-
Melakukan intensifikasi pertanian atau pengelolaan lahan yang terbatas secara lebih baik, yaitu dengan sapta usaha tani. Kegiatannya seperti pengelolaan lahan yang baik, pengairan yang teratur, penggunaan bibit unggul, pemupukan yang baik, pemberantasan hama dan penyakit tanaman dan pengolahan pasca panen.
-
Melakukan extensifikasi pertanian, yaitu memperluas lahan pertanian baru seperti membuka lahan hutan, semak belukar, rawa-rawa yang memang belum dimamafaatkan untuk lahan pertanian.
-
Diversifikasi pertanian, yaitu usaha penganekaragaman jenis usaha atau tanaman pertanian untuk menghindari ketergantungan salah satu hasil pertanian. kegiatan yang dilakukan misalnya memperbanyak jenis kegiatan pertanian, misalnya disamping bercocok tanam pertanian juga berternak ayam, bebek dan ikan. Perbanyak jenis tanaman dalam lahan yang sama misalnya menaman jagung dan padi ladang.
-
Mekanisasi pertanian, yaitu menggunakan peralatan mesin yang modern untuk mendukung pengolahan lahan. Kegiatan ini dapat dilakukan jika lahan pertaniannya relatif lebih luas.
Jakarta, Juni 2012.
Peserta PPRA XLVIII/ 2012,
Zulkarnain.
Nomor ururt absen : 82
Lampiran :
-
Alur Pikir.
-
Pola Pikir.
Do'stlaringiz bilan baham: |