FAKTA UNIK TENTANG SUSU (Susu Sapi Bukan Untuk Manusia dan Merupakan Penyebab Osteoporosis)
Oleh : Prof. Dr. Hiromi Shinya, MD
Tidak ada makhluk di dunia ini yang ketika sudah dewasa masih minum susu – kecuali manusia. Lihatlah sapi, kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak anak – anak lagi tidak akan minum susu. Mengapa manusia seperti menyalahi perilaku yang alami itu? Padahal, katanya, susu sapi adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, kata Dr. Hiromi
Mengapa susu paling jelek untuk manusia? Bahkan, katanya, bisa menjadi penyebab osteoporosis? Jawabnya: karena susu itu benda cair sehingga ketika masuk mulut langsung masuk ke kerongkongan. Tidak sempat berinteraksi dengan enzim yang diproduksi mulut kita. Akibat tidak bercampur enzim, tugas usus semakin berat. Begitu sampai di usus, susu tersebut langsung menggumpal dan sulit sekali dicerna. Untuk bisa mencernanya, tubuh terpaksa, mengeluarkan cadangan “enzim induk” yang seharusnya lebih baik dihemat. Enzim induk itu, mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan tulang. Namun, karena enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu mencerna susu, peminum susu akan lebih mudah terkena osteoporosis.
Padahal, satu miskonsepsi umun yang terbesar mengenai susu adalah bahwa susu membantu mencegah osteoporosis. Oleh karena jumlah kalsium dalam tubuh kita berkurang seiring dengan usia, kita diberi tahu untuk minum susu yang banyak untuk mencegah osteoporosis. Namun, ini adalah sebuah kesalahan besar. Minum susu terlalu banyak sebenarnya menyebabkan osteoporosis.
FAKTA TENTANG SUSU :
-
Tidak ada makanan lain yang lebih sulit dicerna daripada susu.
-
Kasein, yang membentuk kira – kira 80% dari protein yang terdapat dalam susu, langsung menggumpal menjadi satu begitu memasuki lambung sehingga menjadi sangat sulit dicerna.
-
Komponen susu yang dijual di toko telah dihomogenisasi dan menghasilkan radikal bebas.
-
Susu yang dipasteurisasi tidak mengandung enzim – enzim yang berharg, lemaknya telah teroksidasi dan kualitas proteinnya berubah akibat suhu yang tinggi.
-
Susu yang mengandung banyak zat lemak teroksidasi mengacaukan lingkungan dalam usus, meningkatkan jumlah bakteri jahat, dan menghancurkan keseimbangan flora bakteri dalam usus.
-
Jika wanita hamil minum susu, anak – anak mereka cenerung lebih mudah terjangkit dermatis atopik.
-
Minum susu terlalu banyak sebenarnya menyebabkan osteoporosis
Pada umumnya, dipercaya bahwa kalsium dalam susu lebih mudah diserap daripada kalsium dalam makanan – makanan lain seperti ikan kecil, tetapi hal ini tidak sepenuhnya benar.
Kadar kalsium dalam darah manusia biasanya terpatok pada 9 – 10mg. Namun, saat minum susu, konsentrasi kalsium dalam darah kita tiba – tiba meningkat, tubuh berusaha untuk mengembalikan keadaan abnormal ini menjadi normal kembali dengan membuang kalsium dari ginjal melalui urine. Denga kata lain, jika kita mencoba untuk minum susu dengan harapan mendapatkan kalsium, hasilnya sungguh ironi, yaitu menurunnya jumlah kalsium dalam tubuh secara keseluruhan. Dari empat negara susu besar – Amerika, Swedia, Denmark, dan Finlandia – di negara yang banyak sekali mengonsumsi susu setiap harinya, ditemukan banyak kasus retak tulang panggul dan osteoporosis.
Sebaliknya, ikan – ikan kecil dan rumput laut, yang selama berabad – abad dimakan oleh bangsa Jepang dan pada awalnya dianggap rendah kalsium, mengandung kalsium yang tidak terlalu cepat diserap yang meningkatkan jumlah konsentrasi kalsium dalam darah. Terlebih lagi, hampir tidak ada kasus osteoporosis di Jepang selama masa rakyat Jepang tidak minum susu. Bahkan sekarang, kita tidak mendengar banyak orang menderita osteoporosis dari mereka yang tidak minum susu setiap harinya. Tubuh dapat menyerap kalsium dan mineral yang diperlukan melalui pencernaan udang kecil, ikan, dan rumput laut.
Maka kini, perbaiki pola hidup dengan tidak lagi mengonsumsi susu terutama susu sapi yang biasanya dikonsumsi karena hanya akan berakibat buruk bagi tubuh kita.
Do'stlaringiz bilan baham: |