Cinderella Reverse
Tokoh (sementara)
Cinderay (Cinderella) : Raya
Malvo (saudara tiri pertama) : Akem
Carris (saudara tiri ke 2) : Madon
Ibu tiri : Fela
Bapak peri : Angga
Putri Mahkota (PM) : Dila
Raja & Ratu : Jordi & Ami
Tikus (3) : Reva, sayyida, triya
Pengawal (2) : Nadicha & Anggita
Adegan 1
Alkisah, sebuah kerajaan kuno memegang teguh tradisi, disini semua orang memiliki peran. Mereka melakukannya tanpa membantah. Namun, desa para pekerja keras ini melakukan pekerjaan yang sama setiap hari secara turun menurun. (Narator)
(Sound diputar (cinderella 2021 01:01) dan para pemain mulai melakukan peran)
*Malvo dan narris masuk*
Malvo (saudara tiri pertama) : Cinderay! Cepat kemari, kenapa kau begitu lamban?
Narris (saudara tiri kedua) : Astaga, cepatla cinderay! Ada begitu banyak yang ingin kubeli.
Cinderay : Tunggu aku, ini begitu berat dan menumpuk
Malvo : jika kau begitu lamban, kau akan kuadukan pada ibu
Narris : (mendekati toko pakaian) bukankah ini begitu cocok untukku? Ini sangat menawan seperti diriku (girang*)
Malvo : (merebut pakaian yang dipilih narris) Tentu saja tidak, bodoh. Ini milikku, aku akan sangat menawan dengan ini.
Narris : Apa yang kau lakukan?! Cinderay! Cepat katakan padanya kalau dia mirip dengan hewan berlumuran lumpur itu (tertawa kecil)
Malvo : Apa yang kau harapkan dari orang yang hanya tau cara bebersih
Cinderay : haha yah aku tidak akan cocok dengan itu (tersenyum canggung)
Narris : Cepatla, Cinderella! Kau berjalan seperti siput
*Malvo dan Narris pergi meninggalkan Cinderay*
*Cinderay yang tertinggal di belakang tidak sengaja tersenggol oleh orang asing *
Gwen (PM yang sedang menyamar menjadi rakyat jelata) : Apa kau tidak apa-apa? (sembari membantu ray)
Cinderay : Ya, aku tidak apa sampai orang asing menabrakku. Tidak kah kau tidak dapat melihat dengan baik?
Gwen : Ya, kau cukup berani untuk seorang lelaki. Ingin berkenalan?
Cinderay : Aku tidak memiliki waktu untuk meladeni mu, saudaraku sudah menunggu
Gwen : (tersenyum)
*Cinderay dan Gwen meninggalkan panggung dengan arah berbeda*
Adegan 2
Di sisi lain, keadaan kerajaan sedang menegangkan. Hal ini karena Putri Mahkota menolak lamaran Pangeran Lord Reginald.
Ratu : kau sedang apa?
Raja : Aku terbakar amarahku sendiri. Kau menolak pinangan pangeran Lord Reginald? (menunjuk sang putri)
Ratu : Mungkin dia bukan jodohnya
Raja : Dia jodohnya!! Kau akan bisa menguasai semua wilayah hingga ke wilayah monster laut!!
Ratu : Jika butuh aku, aku dikamar menyisir rambut hingga rontok semua. (Berjalan pergi meninggalkan mereka)
PM : Sudah selesai? Aku ada urusan
Raja : Kau membuat malu keluarga ini, aku jadi bahan tawaan
PM : lalu aku harus apa?
Raja : Jika menikah kau akan tenang, kau akan berhenti bersikap bodoh dan orang akan melihatmu menghargai mahkotamu
PM : Ayah, kau tak bisa mengaturku!
Raja : Aku bisa, itulah keistimewaan raja
PM : Aku tak punya perasaan terhadap mereka jadi tak akan jatuh cinta
Raja : Pemimpin menikah untuk kekuasaan, bukan cinta. Jika kau terus menentang sebagai balasannya aku tak akan memberikan tahta, istana, dan segalanya untukmu?
PM : Baiklah (tegas) aku akan menikah tetapi bukan dengan orang pilihanmu tetapi dengan orang yang kucintai! Baik itu bangsawan ataupun rakyat jelata sekalipun!
Adegan 3
Mendengar pernyataan sang penerus, rajapun menurunkan tihta untuk mengadakan pesta dansa yang dapat dihampiri oleh seluruh lelaki remaja baik ia berasal dari keturunan bangsawan maupun rakyat biasa. Sang utusan pun menyampaikan tihta tersebut kepada seluruh penjuru negeri. Kabar yang membeludak sampai ketelinga Carris dan membuat kehebohan di tengah tenangnya rumah Cinderay.
Ibu tiri : Cinderay, bukankah kau tau ini saatnya untuk minum teh?
Malvo : Ayola, aku sangat ingin makan mana cemilannya
Cinderay : Datang, datang... (Cinderay masuk dengan membawa nampan teh dan camilan)
Ibu tiri : Cinderay , jika kau begitu lamban bagaimana bisa rumah ini layak dihuni
Cinderay : Maaf, aku akan lebih giat
*Carris masuk*
Carris : Ibu! Kau dengar itu? Apa kau tau? Sang utusan memberi tahu sang raja mencari pasangan untuk sang putri!
Ibu tiri : Benarkah itu? Haha ini kesempatan bagi kedua putra ku memiliki pasangan yang cocok. Bukankah tidak ada lagi dinegeri ini yang memiliki ketampanan dan rupawan seperti kalian
Malvo : Jadi, kita akan pergi? Apa disana ada banyak makanan?
Carris : Bodoh, apa otakmu hanya ada makanan? Berpikir lah jika kau menjadi pasangan sang putri, bukan hanya banyak camilan yang kau punya! Tapi seluruh kerajaan menjadi milikmu.
Ibu tiri : Cukup, carris. Sekarang beritahu aku, apa saja yang disampaikan sang utusan.
Carris : dari obrolan para dayang sang raja akan membuat pesta dansa! Dan ya itu terbuka untuk semua keturunan bangsawan dan rayat biasa
Ibu tiri : Bagus. Cinderay!
Cinderay : ya, ibu? (menghampiri)
Ibu tiri : Cepat pergi dan hubungi ahli jahit, beritahu kepadanya untuk membuat 2 setelan yang menawan dan 1 gaun pesta
Cinderay : Dua setelan? Ibu bukankah putramu ada 3. Lalu bagaimana denganku?
Carris : Haha, lihat pakaian mu sekarang kau seperti pembantu!
Malvo : Pembantu? Wow! Itu panggilan yang sangat bagus.
Ibu tiri : Cukup anak-anak. Cinderay kau hanya perlu tetap dirumah dan melakukan tugasmu seperti biasa.
Cinderay : tapi, ibu...
Ibu tiri : Ya... Jika kau ingin pergi maka pergilah dengan syarat kau memiliki baju yang cocok dan seluruh rumah bersih.
Cinderay : Sungguh? Baikla aku akan bekerja keras
Adegan 4
Cinderay yang senang dengan izin sang ibu pun membersihkan rumah dengan giat dan sebersih mungkin. Cinderay yang menyadari jika dirinya tidak memiliki pakaian yang pantas untuk pergi kepesta. Untuk membeli pakaian baru, uangpun Cinderay tidak memiliki nya. Tak lama Cinderay menyadari sebuah kotak peninggalan sang ayah. Kotak yang sudah lama tidak Cinderay sentuh kini terselimuti debu.
*dikamar cinderay mulai mengeluarkan semua pakaian yang dia miliki*
Cinderay : (menghela nafas) Bagaimana ini, semua pakaian yang kumiliki tidak ada yang cocok untuk kepesta kerajaan. (Membuka kantong uang) Uangpun tidak ada bagaimana aku bisa membeli pakaian baru?
*melihat kearah koper(kotak)*
Cinderay : (mengambil kotak dan duduk) Apa ini? Aku tidak ingat ada kotak disini. (berdiri dan duduk dikasur) Bukankah ini peninggalan ayah. (Mengeluarkan pakaian) ini seperti pakaian pesta! (Berdiri dari kasur *girang) Tapi, pakaian ini sangat lusuh dan modelnya ketinggalan jaman. (Sedih)
*Para tikus masuk panggung*
Suzy : Lihat, bukankah dia terlihat sedih?
Perla : kupikir juga begitu, ada apa ya kira-kira
Mary : kenapa tidak bertanya saja, aku tidak suka berfikir keras
Perla : Aku tau kamu bodoh, tapi ingatla kita tikus mary. Manusia tidak akan mengerti bahasa kita
Cinderay : (menghela napas) aku bingung pakaian apa yang harus ku gunakan. Pakaian ini memang pakaian pesta tapi... bukankah ini terlihat tertingal tren? Aku berencana untuk mengubahnya sedikit tapi bahan dan kain ataupun hiasan tidak kumiliki... (Melihat sekeliling)
Perla : Kau dengar? jika masalah pernik pernik aku melihatnya di dekat pembuangan, ada banyak disana!
Mary : Disana? Ya disana memang ada banyak bahan yang dibutuhkan. Apa harus kita ambil dan berikan kepada Cinderay?
Suzy : Apa pernik diperlukan? Dia lelaki, akan lebih baik jika ada benang dan jarum untuk menjahit
Perla : Kita ambil saja di kamar para pelayan disana ada banyak dan menumpuk!
*Suzy dan Perla pergi dan Mary menyusul*
Mary : tunggu cemilan ini masi ada sisa....
Adegan 5
Malam pesta pun tiba, kereta kuda yang dikirim oleh pihak kerajaan tiba di kediaman Keluarga Cinderay. Saudara dan ibu tiri Cinderay menaiki kereta kuda itu dan menuju ke kerajaan tanpa Cinderay dan meninggalkannya.
Cinderay : Tunggu! (berteriak mengejar kereta kuda) Hei kalian melupakan ku!
*tersandung batu* -sound hujan diputar
Cinderay : Bukankah malam ini bukan hari keberuntunganku? Ya apalagi yang bisa kulakukan menyusulpun pakaian ini sudah kotor, aku tidak memiliki setelan lain
*sound diputar*
Peri : Hohoho! Inilah baru namanya perkenalan.
Cinderay : (ekspresi kaget) kau siapa?
Peri : Izinkan aku memperkenalkan diri. Aku adalah Peri yang akan membantumu
Cinderay : Kenapa begitu? Aku tidak pernah merasa pernah membantu atau berbuat baik lebih
Peri : Tak peduli alasannya. Bukankah kau ingin pergi ke pesta dansa itu? Tapi kenapa penampilan mu begitu lusuh dan tak enak dipandang
Cinderay : Ya... Hari yang tak beruntung mungkin. Ibu tiriku melupakan ku dan tersandung lalu turun hujan perpaduan yang sempurna bukan?
Peri : Tampak menyedihkan. Namun, tak masalah aku akan membantumu
Cinderay : Kalau begitu bantu aku pergi kepesta dansa itu
Peri : sangat mudah
*sound diputar* pakaian cinderay berubah
Peri : Ini tampak lebih baik dari sebelumnya. (Memberikan pedang) Ini akan menyempurnakan penampilan mu.
Cinderay : Bagus, lalu bagaimana aku akan pergi? Kau bisa sihir? Bagaimana jika kau menyihirku menuju ke pesta dansa dengan cepat
Peri : Tidak buruk, tapi aku memiliki cara lain
*sound diputar* merubah labu menjadi kereta dan tikus menjadi kusir
Cinderay : Menakjubkan, baiklah aku akan segera pergi ke pesta dansa. Terimakasi
Peri : Tunggu sebentar, bagaimana kau bisa menaiki kereta jika tidak memiliki kusir? (Melihat sekeliling dan tertuju pada para tikus) (berjalan kearah tikus)
Peri : Tampak cocok
(sound mengubah tikus)
Peri : Sempurna. Sebelum pergi, ingatlah keajaiban ini tidak berlangsung selamanya sebelum tengah malam pulanglah karena sihir ku akan segera lenyap setelah bunyi bel kerajaan yang terakhir
Cinderay : Baikla aku akan mengingatnya
*Cinderay meninggalkan panggung dengan menaiki kereta kuda*
Adegan 6
Kereta labu Cinderay berangkat menuju kerajaan dimana pesta dansa sedang berlangsung. Tiba dikerajaan sudah ada banyak hiasan mewah memanjakan mata dan membuat Cinderay takjub. Langkah demi langkah Cinderay menuju aula dansa kerajaan, dan disana lah ia disambut oleh luasnya aula yang dipenuhi oleh para tamu undangan.
Malvo : Ibu, dimana sang putri?
Carris : Diamla, raja ratu dan sang putri belum saatnya hadir
Malvo : Apakah mereka terlambat? Mereka yang menyelengarakan pesta kenapa mereka yang terlambat
Carris : (menghela napas) Aku akan bersabar untuk saat ini
Ibu tiri : Cukup anak-anak sudah saatnya keluarga kerajaan menampakkan diri
*Raja Ratu dan sang putri masuk panggung
Raja : Selamat datang, rakyatku. Aku raja kerajaan ini menyambut dengan senang hati kehadiran kalian semua. Seperti yang kalian semua rakyatku ketahui pesta ini diselenggarakan untuk mencari cinta sang putri. Mari bersulang untuk kesejahteraan negeri kita.
*raja dan ratu keluar panggung*
Ibu tiri : Kalian berdua, cepat dekati sang putri dan perkenalkan diri kalian. Ini kesempatan emas bagi keluarga kita.
*malvo dan carris mendekati sang putri*
Carris : Putri, salam kenal saya Carris de carte putra kedua keluarga Carte
Malvo : Salam kenal, Putri. Saya Malvo de carte putra bungsu keluarga Carte.
Putri : Ya, salam kenal untuk kalian.
*Cinderay masuk aula dansa*
Putri : Jika kalian tidak ada urusan lagi, saya pamit undur diri.
*Putri mendekati Cinderay*
Putri : Kita berjumpa lagi. Aku tidak menyangka kau akan hadir dipesta ini.
Cinderay : Kau seorang putri? Kenapa kau tidak bilang? Ternyata aku sudah memandang rendah keluarga kerajaan negeri ini.
Putri : (tersenyum) tenang saja aku tidak memperdulikan hal seperti itu
*sound dansa diputar*
Putri : Ingin berdansa? Kuharap kau tidak menolak ku seperti di balai kota
Cinderay : Kau tau aku tidakbisa menolak.
*Seluruh tamu undangan dan Putri serta Cinderay berdansa*
-selesai berdansa (putri dan cinderay berbincang sembari minum yg diberikan pelayan)
Putri : pedang milikmu menakjubkan, qpakah itu sihir?
Cinderay : yah bisa dikatakan begitu. Lalu bagaimana dengan pedang milikmu? Bukankah mereka memiliki keunikan yang sama
Putri : Anggap saja itu sama. Sampai saat ini aku belum mengetahui nama mu
Cinderay : Nama? Apakah itu penting sekarang?
Putri : (tertawa kecil) setidaknya beritahu aku nama keluargamu
*sound lonceng menandakan tengah malam datang berbunyi*
Cinderay : Maaf putri, aku harus pergi sekarang. Ada yang harus kulakukan
*Cinderay meninggalkan sang putri (keluar panggung)* - tirai ditutup
Adegan 7
Cinderay melarikan diri dan meninggalkan ruang aula dansa. Suara lonceng terus berbunyi menandakan hari sudah tengah malam, Cinderay yang mengingat perkataan sang peri mempercepat langkahnya menuju kereta labu sebelum semuanya terlambat.
*Cinderay masuk panggung*
-menuju kereta labu dan menjatuhkan pedang
*Cinderay kebingungan antara kembali mengambil pedang atau melanjutkan langkahnya menuju kereta*
*Naik kereta dan keretalabu berangkat*
*Putri masuk panggung*
Putri : Tunggu! (mengejar Cinderay)
*memungut pedang yang terjatuh*
Putri : Pengawal!
*pengawal masuk panggung*
Pengawal : Ya, tuan putri?
Putri : Kejar kereta labu itu! Dan perintah kan untuk menutup seluruh akses keluar dari Kerajaan!
Pengawal : Siap, putri.
*tirai ditutup*
Adegan 8
Gagalnya pengejaran yang dilakukan para pengawal membuat Sang putri mahkota merasa kesal. Mengingat akan pedang yang ditinggalkan oleh Cinderay. Putri Mahkota pun memerintah kan para pengawal untuk membuat pengumuman bahwa siapapun pemuda yang bisa membuat pedang ini bersinar saat mereka sentuh maka ia akan menjadi pasangan sang putri mahkota. Akan tetapi, para pemuda yang mencoba menyentuh pedang itu tidak memberikan reaksi apapun. Lalu tibalah saat Keluarga Carte mencoba keberuntungan mereka.
Carris : Aku! Ini giliran diriku untuk mencoba keberuntungan ini! Karena itu sudah pasti bersinar karena pedang ini adalah milikku!
Malvo : Jangan berbohong! Tentu saja pedang itu adalah milikku!
Ibu tiri : Sudah cukup anak-anak. Kalian semua akan mendapat kesempatan lagipula siapa lagi jika bukan diantara kalian berdua.
*Carris maju duluan untuk mencoba*
Carris : (mengambil pedang dari pelayang istana) Tunggu! Tunggu sebentar. Ini tidak masuk akal seharusnya pedang ini bersinar!
Malvo : (maju dan merebut pedang) Kemarikan, aku akan mencoba! Lihat ini. Apa?! Seperti nya pedang ini rusak, kenapa pedang ini tidak bisa mengenali tuannya?!
*Putri menyadari keberadaan Cinderay dibelakang dan menyuruh Cinderay untuk mencoba*
Putri : Kau, kemari!
*Cinderay mendekat*
Putri : Cobalah, bukan kah kau sendiri yang belum mencoba? Sekarang ini kesempatan mu untuk mencoba
Ibu Tiri : Maaf, tuan putri. Aku kira Cinderay tidak pantas untuk menyentuh pedang yang berharga itu
Putri : Kau tidak memiliki hak untuk mengatakan itu madam Carte!
Malvo : Itu tidak mungkin! Dia hanya pembantu penuh debu!
Putri : Membantah perkataan keluarga kerajaan itu berarti penghianatan
Carris : sudahlah, lagipula tidak mungkin itu adalah Cinderay kan (tersenyum licik)
*Cinderay menyentuh dan mengangkat pedang itu dan bersinar*
Raja : Bagus, akhirnya kita menemukannya. Kehebohan ini sudah cukup. Pulang dan kembali bekerja.
Ratu : (maju sedikit) Tidak! Kau salah!
*para penduduk (seluruh pemain masuk) dan bertepuk tangan*
Ratu : Let's get loud!
*sound ending diputar*
Do'stlaringiz bilan baham: |